TROUBLESHOOTING
JARINGAN
Troubleshooting
merupakan hal yang sering dilakukan bagi network enginner yang sehari-hari
bertugas di bagian OAM (Operation And Maintenance). Operation And Maintenance
merupakan suatu framework yang mengatur bagaimana operasi sehari-hari sebuah
jaringan. OAM berisi panduan bagaimana pemeliharaan suatu jaringan agar
berjalan dengan baik, serta bagaimana administrasi jaringan yang baik untuk
mempermudah troubleshooting.
Terdapat
beberapa teknik untuk mempercepat troubleshooting permasalahan di jaringan.
Teknik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Pendekatan Top Down
Troubleshooting
menggunakan pendekatan ini mengacu pada seven OSI layer (Gambar 1), dimana
proses troubleshooting dimulai dari layer 7 terlebih dahulu baru kemudian turun
ke layer di bawahnya hingga ditemukan permasalahannya.
Pendekatan Bottom Up
Troubleshooting
menggunakan pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan Top Down, dimana
proses troubleshooting dimulai dari layer 1 atau layer physical baru kemudian
naik ke layer atasnya.
Pendekatan Divide and
Conquer
Troubleshooting
menggunakan pendekatan ini merupakan gabungan dari dua metode diatas (Top Down
dan Bottom Up), dimana proses troubleshooting bias dilanjutkan ke atas atau
kebawah, tergantung problemnya. Troubleshooting menggunakan pendekatan ini
biasanya dimulai dari layer 3 atau 4 dari OSI layer baru kemudian diteruskan ke
layer 5 atau 2 hingga layer 1 atau layer 7.
Pendekatan find the
difference
Troubleshooting
menggunakan metode ini adalah mencari perbedaan konfigurasi jaringan di bagian
lain yang fungsinya sama dengan bagian yang bermasalah. Konfigurasi yang
berbeda di bagian jaringan tersebut sementara dapat disimpulkan menjadi
penyebab terjadinya problem.
Pendekatan locate the
problem
Troubleshooting
menggunakan pendekatan ini adalah mencari perangkat mana yang bermasalah atau
bagian mana yang bermasalah dengan memanfaatkan pendekatan 1 – 3 diatas.
Mencari perangkat yang bermasalah dapat menggunakan tool traceroute.
Metode
troubleshooting diatas dapat digunakan sekaligus atau dikombinasikan tergantung
problemnya.
Troubleshooting
dengan menggunakan model OSI Layer
Model OSI adalah
suatu kerangka kerja standar untuk fungsi jaringan dan skema. OSI layer
memecahkan atau merubah interaksi jaringan yang kompleks menjadi bentuk atau
unsur-unsur yang sederhana. Metode ini memungkinkan banyak pengembang
independen untuk bekerja pada fungsi jaringan yang terpisah, yang dapat
diterapkan dengan cara "plug-and-play". Ada tujuh lapisan untuk model
OSI:
Layer 7—Application
Layer 6—Presentation
Layer 5—Session
Layer 4—Transport
Layer 3—Network
Layer 2—Data Link
Layer 1—Physical
Sebagai protokol
data unit (PDU) berkomunikasi antara lapisan, enkapsulasi digunakan untuk
menambahkan header dan trailer dari lapisan sebelumnya. Sebagai tumpukan data
yang bergerak naik atau turun dalam komunikasi, header dan trailer dapat
ditambahkan atau dihapus oleh lapisan yang terkait.
Setiap lapisan
pada model OSI tergantung pada lapisan di bawahnya. Jika ada masalah pada
lapisan bawah, lapisan yang lebih tinggi tidak akan dapat berfungsi atau
berkomunikasi. Sebagai contoh, HTTP adalah protokol umum pada Layer 7-layer
Application. Jika lapisan Data Link tidak berfungsi dengan baik maka HTTP tidak
akan berfungsi. Dengan demikian, memahami ketergantungan setiap lapisan
sangatlah penting ketika terdapat masalah jaringan. Karena ketergantungan
tinggi lapisan atas terhadap lapisan bawahnya, dianjurkan untuk memulai
pemecahan masalah pada Layer 1 dan kemudian bergerak naik pada layer diatasnya
pada OSI layer.
Layer 1 Physical
Physical Layer
atau Lapisan fisik mendefinisikan media fisik. Layer ini mendefinisikan jenis
media, jenis konektor, dan jenis sinyal (baseband vs broadband). Level ini
termasuk level tegangan, kecepatan data fisik, dan maksimal panjang kabel.
Layer fisik bertanggung jawab untuk mengubah frame ke bit data elektronik, yang
kemudian dikirim atau diterima di media fisik. Twisted-pair, koaksial, dan
kabel serat optik, serta jenis antarmuka beroperasi pada tingkat ini.
Implementasi lain sebagai lapisan ini adalah repeater dan hub.
Karena lapisan
fisik bertanggung jawab untuk jenis media dan konektor jenis, jika lapisan ini
tidak berfungsi dengan baik semua lapisan yang lebih tinggi tidak akan bekerja.
Masalah pada lapisan ini biasanya terjadi dengan kabel dan konektor media yang
masalah. Sebagai contoh, jika jaringan kabel lebih panjang dari panjang
dukungan atau rusak, maka komunikasi tidak akan bekerja-atau jika konektor
(apakah SPF, Ethernet Interface, atau DSU / CSU) rusak.
Troubleshooting pada tingkat ini termasuk menggunakan
alat pengujian kabel untuk memastikan kabel berfungsi dengan baik. Lampu link
pada perangkat jaringan juga merupakan cara yang bagus untuk memecahkan masalah
pada Layer 1. Jika lampu link hijau, maka Lapisan 1 bekerja. Jika lampu link
warna lain atau tidak menyalakan sama sekali, maka ada masalah pada lapisan
ini. Cara mudah untuk menguji ini adalah menukar kabel dengan kabel yang baik
dan menggunakan pengujian kabel.
Komponen dari physical layer diantaranya adalah:
* Komponen
sistem pengkabelan
* Adapter yang
menghubungkan media ke antarmuka fisik
* Desain
konektor dan fungsi-fungsi dari setiap pin
* Hub, repeater
dan spesifikasi patch panel
* Komponen
sistem wireless
* Parallel SCSI
(Small Computer System Interface)
* Network
Interface Card (NIC)
Pada lingkungan
LAN, kabel category 5e UTP (Unshielded Twisted Pair) biasanya digunakan pada
physical layer untuk koneksi peranti yang individual. Pengkabelan dengan fiber
optic biasanya sering digunakan pada physical layer di hubungan vertikal atau
riser backbone. Badan-badan seperti IEEE, EIA/TIA/ ANSI dan badan standar
lainnya juga membuat standar untuk layer ini.
Catatan:
Physical layer pada OSI model hanyalah bagian dari LAN (Local Area Network).
Layer 2 Data Link
Lapisan Data
Link menciptakan frame dari bit data dan menyediakan deteksi error. Ini terdiri
dari dua sub lapisan: Lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media
Access Control (MAC). Kedua sub-lapisan menyediakan Media fisik tersendiri.
Sublayer LLC
(802.2) bertanggung jawab untuk mengidentifikasi protokol lapisan jaringan yang
berbeda dan kemudian meng-enkapsulasi hasil identifikasi tersebut untuk
ditransfer melalui jaringan. Lapisan ini berkomunikasi dengan lapisan Network.
MAC sub-layer
menentukan bagaimana data ditempatkan dan diangkut melalui kawat fisik. Dia
mengontrol akses ke media fisik. Pengalamatan Fisik, topologi jaringan,
pemberitahuan error, dan pengiriman frame didefinisikan pada sub-layer MAC.
Switch salah
satu contoh perangkat pada Layer 2.
Masalah yang
dapat terjadi pada lapisan ini meliputi, kesalahan alamat MAC, kesalahan
duplex, tabrakan paket data dan masalah spanning-tree. Cara untuk mendeteksi
jika terdapat kesalahan yang terjadi pada Layer ini adalah dengan menggunakan
berbagai perintah penunjukan. Ini termasuk penunjukan interface, penunjukan
port, perintah penunjukan spanning-tree. Kesalahan Single, Multiple, dan Akhir,
Runts dan Giants, dan broadcast storms adalah cara-cara untuk memberitahu bahwa
ada Layer 2 masalah.
Komponen
jaringan yang unum yang berfungsi pada layer 2 termasuk berikut ini:
* Network
interface card (NIC)
* Ethernet dan
Token Ring switch
* Bridge
NIC memiliki
alamat layer 2 atau biasa dikenal dengan MAC address. Suatu switch akan
menggunakan alamat ini untuk melakukan filter dan forward trafik, membantu
untuk memperbaiki congestion dan collision dalam suatu segmen jaringan.
Bridge dan
switch juga berfungsi sama, akan tetapi bridging biasanya adalah suatu software
di dalam suatu CPU, sementara switch menggunakan Application-Specific
Integrated Circuits (ASICs) untuk melakukan pekerjaannya pada suatu hardward,
yang mana hal itu akan menjamin proses yang lebih cepat.
Layer 3 Network
Lapisan jaringan
menyediakan routing internetwork dan alamat jaringan logis. Layer ini
mendefinisikan bagaimana mengangkut lalu lintas antara perangkat yang tidak
logis terpasang. Lapisan ini juga mendukung koneksi berorientasi dan layanan
connectionless dari layer yang lebih tinggi protokol. Mengatasi, penanganan
error, kontrol kongesti, dan paket urutan dilakukan pada lapisan ini.
Router dan
switch Layer 3 beroperasi pada lapisan ini. IP, IPX, dan AppleTalk adalah
contoh implementasi dari lapisan Network.
Masalah yang
dapat terjadi pada lapisan ini adalah masalah pengalamatan jaringan dan masalah
routing. Sejak pengalamatan jaringan yang biasanya ditangani oleh administrator
jaringan adalah penting untuk memastikan bahwa perangkat memiliki alamat
jaringan yang tepat. Perintah Ping adalah perintah tips yang baik digunakan
untuk membantu memecahkan masalah Layer 3. Sebuah perintah ping sukses ke
alamat loopback (127.0.0.1) akan memberitahu Anda bahwa IP bekerja dengan benar.
Perintah ping sukses untuk perangkat yang sudah memiliki alamat akan
menunjukkan bahwa perangkat memiliki IP yang dikonfigurasi secara tepat. Sebuah
ping sukses ke perangkat default gateway akan menunjukkan bahwa perangkat
berkomunikasi pada jaringan benar. Sebuah ping berhasil melewati gateway
default akan menunjukkan internetworking bekerja dengan baik.
Jika routing
tidak bekerja, perintah Trace akan menunjukkan di mana paket sedang turun.
Juga, perintah show ip route akan menunjukkan jika perangkat memiliki tabel
routing yang tepat. Jika perangkat tidak dapat berkomunikasi pada jaringan
lokal perintah show ip protocol akan menunjukkan jika perangkat memiliki
protokol Layer 3 yang tepat dan aktif.
Layer 4 Transport
Lapisan
transport melakukan segmen dan reassembles data dari aplikasi upper-layer ke
dalam aliran data. Layer ini menyediakan transmisi data yang dapat diandalkan
untuk lapisan atasnya. Komunikasi End-to-end, flow control, multiplexing,
deteksi dan koreksi kesalahan, dan manajemen virtual circuit adalah fungsi khas
layer transportasi.
TCP dan UDP
bekerja pada lapisan transport. Meskipun koreksi kesalahan adalah fungsi pada
lapisan transport, UDP tidak melakukan apapun atas deteksi atau koreksi
kesalahan yang terjadi. Sebaliknya ia mengetahui bahwa protokol layer yang
lebih tinggi akan melakukan hal ini.
Sejak TCP dan
UDP port digunakan untuk komunikasi, sebagian besar masalah pada Layer 4
berkisar antara Port yang diblokir. Ketika troubleshooting masalah komunikasi
pada Layer 4 ditampilkan, pertama pastikan tidak ada akses-daftar atau firewall
memblokir TCP / port UPD. QoS juga dapat mempengaruhi lapisan transport.
Quality of Service (disingkat menjadi QoS) merupakan mekanisme jaringan yang
memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang
diharapkan. QoS dapat memblokir atau memperlambat lalu lintas. Dengan demikian,
jika QoS diaktifkan, coba nonaktifkan sementara pemecahan Layer 4 masalah.
Beberapa fungsi-fungsi yang ditawarkan pada transport
layer termasuk:
* Identifikasi
aplikasi
* Identifikasi
entitas client-side
* Konfirmasi
yang menyatakan bahwa seluruh pesan yang datang lengkap
* Segmentasi
dari data bagi transport jaringan
* Kontrol
terhadap aliran data untuk mencegah memory overrun
* Membangun dan
memelihara kedua belah pihak virtual circuit
* Deteksi
terhadap kesalahan transmisi
* Realignment
terhadap data yang tersegmentasi pada urutan yang benar di sisi penerima
* Multiplexing
atau saling berbagi multiple session pada satu koneksi fisik
Protokol
transport layer yang paling umum adalah TCP (Transmission Control Protocol)
yang bersifat connection-oriented dan UDP (User Datagram Protocol) yang
sifatnya connectionless.
Layer 5 Session
Lapisan Session
mengizinkan para penguna untuk menetapkan session dengan penguna lain, sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna Log ke Remote time sharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya. Sebuah layanan lapisan
session melaksanakan pengendalian dialog, memungkinkan lalu lintas bergerak
dalam dua arah pada suatu saat atau hanya satu arah saja, lapisan session
membantu untuk menentukan giliran yang berhak mengunakan saluran pada suatu
saat yang disebut dengan Manajemen Token. Untuk mengatur aktivitas ini, lapisan
session menyediakan token-token yang dapat digilirkan untuk memastikan bahwa
kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama,
sehingga hanya pihak-pihak tertentu yang diizinkan melakukan operasi kritis.
Layanan lapisan session lainnya adalah sinkronisasi, jadi pada dasarnya lapisan
session bertugas mengontrol kerja sama antar komputer yang sedang
berkomunikasi.
Contoh masalah umum dari fungsi Session layer adalah
sebagai berikut:
* Koneksi
virtual antara entitas aplikasi
* Sinkronisasi
dari aliran data
* Pembuatan
unit-unit dialog
* Negosiasi
parameter koneksi
* Mempartisi
layanan menjadi kelompok-kelompok fungsional
*
Acknowledgement dari data yang diterima selama suatu session terjadi
* Pengiriman
ulang (retransmission) dari data jika data tersebut tidak diterima oleh peranti
(device)
Layer 6 Presentation
Lapisan ini
bertanggungjawab untuk bagaimana suatu data format aplikasi ingin dikirimkan ke
jaringan. Presentation layer pada dasarnya mengijinkan aplikasi untuk membaca
(atau mengerti) pesan yang dikirimkan.
Pada lapisan ini
terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah
format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga
bertanggungjawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set
karakter (ASCII,Unicode, EBCDIC, atau set karakter lainnya), interpretasi
perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang
menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapisan ini secara khusus.
Selain itu juga presentation layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang
hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak
redirektor (redirector software), seperti layananWorkstation (dalam Windows NT)
dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote
Desktop Protocol (RDP).
Contoh masalah umum dari fungsi presentation layer
adalah sebagai berikut:
* Enkripsi dan
dekripsi dari suatu pesan untuk alasan keamanan
* Kompresi dan
dekrompresi suatu pesan sehingga dapat dikirimkan pada jaringan secara efisien
* Memformat
grafis
* Melakukan
translasi konten
* Melakukan
translasi yang sifatnya spesifik terhadap suatu sistem tertentu
Layer 7 Aplication
Layer aplikasi
merupakan layer OSI yang paling dekat dengan user, ia memberikan servis
jaringan ke aplikasi user. Layer ini berbeda dengan layer yang lain karena ia
tidak memberikanlayanan pada layer lain, tetapi pada aplikasi di luar model
OSI. Untuk memudahkan pemahamantentang application layer, dianalogikan dengan
browser. Baik model OSI maupun TCP/IPmemiliki suatu lapisan aplikasi.
Application layer menyediakan layanan untuk aplikasi misalnyatransfer file,
email, akses suatu komputer atau layanan.Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi
mengandung semua protokol dan metode yang masuk dalam lingkup komunikasi
proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) denganmenggunakan
protokol lapisan transpor untuk membuat koneksi inang-ke-inang yangmendasarinya.
Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit
lingkupnya,membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan
transpor dengan dualapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI
memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan
memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.Application Layer
berfungsi sebagai interface antara aplikasi yang dihadapi user andresource
jaringan yang diakses. Sesuai namanya, lapisan ini menjembatani interaksi
manusiadengan perangkat lunak/software aplikasi.
Contoh masalah umum dari fungsi application layer
adalah sebagai berikut:
* Mendukung file
transfer
* Kemampuan
untuk melakukan pencetakan (print) pada jaringan
* Surat
elektronik (email)
* Pengiriman
pesan elektronik (electronic messaging)
* Melakukan
browsing pada World Wide Web
Troubleshooting
adalah bagian penting dari setiap engineer or administrator jaringan. Efek
troubleshooting mengharuskan seseorang untuk memiliki pemahaman yang kuat dari
model OSI; memahami bagaimana masing-masing fungsi lapisan dan bagaimana setiap
lapisan dampak lapisan atas dan di bawahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar